Minggu, 23 November 2008

Emancipation

Sudah lama nih ga posting ke blog ini... malah kelihatannya tulisan di blog ini makin jauh dari tujuan asalnya... sepertinya judul blognya perlu diganti nih... hehehe...

Kali ini gw mau nulis tentang serial TV yang baru aja gw tonton... judulnya House M.D. season 5 episode 8 Emancipation. Jujur aja sebenarnya serial ini berat bgt karena penuh dengan istilah2 medis, cuma yg bikin gw tetep nonton serial ini karena banyak pesan moralnya di setiap episode nya dan pesan moralnya ini muncul pada saat House dan tim nya lagi mendiagnosis pasiennya... Buat yg ngikutin serial ini dan belum nonton episode ini hati2 soalnya yg mau gw tulis ini penuh dengan spoiler...

Di episode kali ini House mendapat pasien seorang gadis umur 16 tahun yang tiba2 sakit di dada dan dari paru-parunya menyembur darah, padahal dia tidak pernah mempunyai catatan medis mengenai masalah paru2 sebelumnya. Diceritakan anak ini uda mandiri, dapat hidup sendiri (dinnyatakan emancipated oleh pemerintah negara Amrik). Nah ternyata semua yg dikatakannya bohong, termasuk identitas dirinya. Pertama, doi bilang orang tuanya meninggal setahun yang lalu, ternyata mereka masih hidup. Lalu dia bilang dulu diperkosa ayahnya, dan ibunya pura2 hal itu tak pernah terjadi. Dengan mimik yg serius, pertamanya gw yakin ini beneran n terharu liatnya. Tapi ternyata ini semua cerita karangan doi doank. Karena kebohongannya inilah, Kurtner (salah satu timnya House) meragukan gejala yang timbul setelah melakukan suatu treatment. Terakhir diketahui penyakitnya itu adalah sejenis Leukimia (disebutnya ATL, lupa kepanjangannya :p), yang perlu donor sum2 tulang belakang. Anak ini berkeras ga mau nerima donor dari orang tuanya, sedangkan kalo dari bank donor kemungkinan cocoknya hanya 50%. Akhirnya si House turun tangan, dengan gaya khasnya yang menyebalkan itu untuk membuat tuh anak jujur tentang dia n orang tuanya biar bisa dilacak untuk memberikan donor.

Ternyata, si pasien ini dulunya lalai waktu menjaga adiknya. Adiknya kecelakaan waktu di kamar mandi, yang seharusnya ditemani oleh si pasien ini. Dia merasa sangat bersalah, akhirnya kabur dari rumah, membuat identitas palsu, lalu mengajukan agar diperbolehkan bekerja. Nah di sini pesan nya si House yang membuat gw terkesan banget :
"If you don't take your parents' bone marrow... you'd be killing their other child. If they don't hate you now, they will then. You want someone to tell you it was just an accident. There's nothing you can do to change that. But there is one thing you can do to not make it worse."

Yap ini pesan yg menurut gw keren banget dari episode ini. Hal ini ngingetin gw bahwa kita ga bisa ngubah apa yg telah kita lakukan dulu. Labih baik, kita menatap apa yang sedang kita perbuat dan melakukan pada yang terbaik untuk ke depannya... Selain itu, menurut gw, di sini juga digambarkan agar kemandirian juga harus disertai kedewasaan bertindak agar tidak salah langkah... Pokoknya mantep habis deh episode kali ini...

Pesan yg satu lagi gw tulis lain kali yak... soalnya uda malem banget n gw harus kuliah pagi besok... jadi sampai ketemu lagi...

Tidak ada komentar: